Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pasangan-orang-orang-wanita-kopi-6962998/ |
Resesi masih menjadi
ancaman di awal tahun 2023 ini. Tidak heran jika banyak orang mulai gencar
melakukan investasi. Salah satunya adalah investasi obligasi yang dianggap punya potensi besar dan menguntungkan. Hal ini
memang jadi salah satu solusi untuk menyelamatkan diri kita dari resesi.
Risiko resesi masih
begitu besar mengingat saat ini 3 aktor besar ekonomi global masih menunjukkan
kelesuan. Amerika Serikat, China, dan Eropa belum menunjukkan geliat
pertumbuhan ekonomi yang meyakinkan. Apa saja tanda-tanda resesi yang wajib
kita waspadai?
Tanda-Tanda Resesi
Penting sekali untuk
mengenali apa saja tanda-tanda resesi yang mungkin terjadi. Tujuannya agar kita
semakin siap dan bisa mengambil langkah antisipasi sedini mungkin sehingga
dampaknya tidak akan terlalu merugikan. Berikut adalah beberapa tanda resesi
yang wajib diwaspadai:
1.
Menguatnya Dolar Amerika Serikat
Salah satu tanda resesi
yang sangat mudah untuk dikenali adalah menguatnya nilai Dolar Amerika Serikat.
Mata uang ini memegang peran sangat besar dalam perekonomian global atau
internasional. Jika Dolar AS semakin menguat, maka nilai mata uang yang lain akan
melemah, termasuk Rupiah. Faktanya, sekarang mata uang tersebut sudah menjadi
lebih kuat dari 2 dekade sebelumnya.
2.
Memburuknya Pasar Saham
Banyak investor yang
mengeluhkan nilai saham buruk di akhir tahun 2022 lalu. Faktanya memang benar
bahwa pasar saham saat ini sedang berada di tahun terburuk mereka sejak tahun
2008. Hal ini tidak lepas dari pengaruh The Fed yang meningkatkan suku bunga sehingga
merusak keseimbangan pasar.
Di tahun 2022 lalu,
indeks saham terbesar di Wall Street mengalami penurunan sampai 24%. Sulit
untuk memprediksi kondisi pasar saham di masa depan nantinya. Mungkin saja
mengalami penurunan yang semakin buruk jika tidak ada perbaikan kondisi di
tahun 2023.
3.
Kemacetan Mesin Ekonomi AS
Perekonomian AS memegang
peran besar bagi dunia. Kondisi ekonomi AS menjadi salah satu acuan
pertimbangan bagi negara-negara lain. Sayangnya, saat ini penggerak ekonomi
nomor satu tersebut mulai terhenti. Salah satunya disebabkan oleh tingkat
konsumsi dan minat belanja di AS yang menurun akibat adanya inflasi serta suku
bunga yang terus naik.
4.
Perang dan Inflasi
Tanda resesi berikutnya
yang juga wajib diwaspadai adalah perang dan inflasi. Dimulai dari perang dunia
terhadap COVID-19 beberapa waktu lalu. Kemudian muncullah perang antara Rusia dan
Ukraina. Semua hal tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar pada kondisi
perekonomian dunia.
Inflasi juga menjadi
topik utama di dunia perekonomian saat ini. Terjadinya inflasi membuat banyak
orang mengalami kesulitan. Di Inggris, terjadi krisis biaya hidup karena ada
inflasi 10% yang membuat nilai pinjaman di sana jadi semakin tinggi.
Solusi untuk Mengatasi Ancaman Resesi
Ancaman resesi memang
semakin nyata, namun bukan berarti Anda harus takut dan menyerah. Justru ini
waktu yang tepat bagi Anda untuk mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.
Berikut adalah beberapa solusi yang bisa Anda ambil untuk menghadapi resesi:
1.
Tingkatkan Dana Darurat
Langkah pertama, Anda
bisa meningkatkan jumlah simpanan dana darurat. Di tengah ancaman resesi, Anda
sebaiknya memang punya dana darurat yang memadai. Saat terjadi sesuatu yang
tidak diharapkan, Anda masih punya uang untuk bertahan hidup.
2.
Optimalkan Passive Income
Saat resesi terjadi,
maka bukan tidak mungkin banyak orang kehilangan pekerjaan. Bahkan bisa saja
penghasilan yang diterima jadi jauh lebih rendah dari sebelumnya. Itulah
mengapa sangat disarankan untuk lebih fokus mengoptimalkan passive income. Bisa dengan beli
obligasi atau aset lain yang menghasilkan penghasilan pasif.
3.
Minimalkan Utang
Lebih baik meminimalkan
utang apalagi untuk hal-hal yang tidak penting. Jika saat ini Anda memiliki
pinjaman, maka susun strategi yang matang agar bisa segera melunasinya. Lakukan
manajemen finansial yang efektif sehingga semua pinjaman bisa terbayarkan tepat
waktu dan Anda bisa lebih fokus mengumpulkan dana darurat.
4.
Lakukan Investasi
Hal ini sangat penting
untuk dilakukan apalagi di tengah zaman yang tidak menentu seperti sekarang.
Mulailah menyimpan uang Anda dalam bentuk instrumen investasi yang terpercaya.
Ada banyak sekali pilihan jenis investasi yang bisa diandalkan. Salah satunya
adalah investasi obligasi apalagi
obligasi pemerintah yang dinilai sangat terpercaya dan potensial.
5.
Persiapkan Asuransi
Tidak ada salahnya mempersiapkan asuransi dari sekarang. Asuransi ini bisa jadi salah satu pilihan untuk menghadapi resesi ekonomi. Asuransi bisa dijadikan solusi kekurangan finansial apalagi jika terjadi hal-hal darurat. Namun pastikan Anda memilih asuransi yang tepat dan memang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda sebagai pengguna.
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/1-uang-kertas-dolar-as-163056/ |
Persiapkan Diri dengan Investasi Obligasi di digibank by DBS
Tidak ada yang tahu apa
yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Resesi mungkin saja terjadi dan
persiapan terbaik yang bisa dilakukan adalah berinvestasi. Anda bisa melakukan investasi
obligasi secara aman dan mudah lewat
Aplikasi digibank by DBS. Berikut ini beberapa
keunggulan yang bisa Anda nikmati:
- Pilihan produknya sangat lengkap baik di pasar perdana
maupun sekunder
- Transaksi
obligasi sangat terjangkau mulai dari Rp1 juta dan $1000 US
Dollar
- Sangat praktis karena semua transaksi bisa melalui satu
aplikasi yaitu Aplikasi
digibank by DBS.
Obligasi bisa jadi pilihan instrumen investasi yang tepat dan menguntungkan. Apalagi jika Anda beli obligasi di Aplikasi digibank by DBS. Prosesnya mudah, fiturnya lengkap, dan tentu saja terjamin aman. Anda juga bisa mengelola atau memantau hasil investasi dengan praktis lewat Aplikasi digibank by DBS.
Langsung saja mulai sekarang juga demi mencapai tujuan finansial sesuai harapan. Investasi obligasi bersama Aplikasi digibank by DBS ini akan membantu Anda lebih siap menghadapi resesi yang bisa terjadi kapan saja. Dapatkan informasi lebih lengkapnya di sini.