| Menikmati Seni dan Budaya Tradisional Belu, NTT di Festival Likurai Timor 2018 | Puspita Yudaningrum - Blogger Traveling and Lifestyle

Top Social

Jumat, 05 Oktober 2018

Menikmati Seni dan Budaya Tradisional Belu, NTT di Festival Likurai Timor 2018



Hallo selamat weekend!
Kali ini kita bakalan jalan-jalan ke timur Indonesia, lebih tepatnya ke perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Jauh banget ini yaaa haha. Mau apa sih ke sini?

Nah jadi sekarang itu sedang ada Festival Likurai Timor 2018 yang diadakan di Bukit Fulan Fehan, Belu, Nusa Tenggara Timur. Festival ini diadakan pada 4-7 Oktober 2018. Oh ya Festival Likurai pada tahun ini masuk dalam 100 Calender of Event Kementerian Pariwisata Indonesia 2018.


Ada yang tahu atau pernah dengar tentang Festival Likurai ini? Jadi festival Likurai merupakan pesta tarian perang dari masyarakat pulau Timor khususnya yang tinggal di Kabupaten Belu. Tarian ini menggambarkan pertarungan penduduk setempat dalam mengusir penjajah saat masa penjajahan.

Festival yang dilaksanakan setiap tahun ini diselenggarakan untuk meningkatkan seni dan budaya tradisional Indonesia serta mendorong pariwisata daerah kabupaten Balu. Oh ya, tahun lalu Festival Likurai Timor ini menampilkan 6.000 penari yang menarikan tarian Likurai di Bukit Fulan Fehan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Hal inilah yang membuat Festival Likurai berhasil memecahkan rekor MURI dengan jumlah penari tradisional terbanyak. Prestasi ini tentunya berhasil mengangkat seni dan budaya tradisional Indonesia. Selain itu acara ini sangat layak untuk dinikmati oleh para wisatawan.

Tahun ini tentunya jumlah penari lebih banyak lagi.Tarian Likura pertama kali ditarikan untuk menyambut pahlawan desa yang telah pulang dari perang. Pada zaman dahulu di desa ini ada tradisi pemancungan musuh. Nah tarian ini akan ditarikan sebagai simbol kemenangan dan syukuran atas kepulangan pahlawan mereka dengan selamat.

Namun, setelah Kemerdekaan Indonesia, tradisi memancung musuh ini sudah tidak ada lagi. Biar begitu, penduduk setempat tetap melestarikan tarian likurai ini untuk melestarikan seni dan kebudayaan nenek moyang dalam bentuk festival.
Selain itu Tarian Likurai saat ini ditarikan untuk menyambut para tamu kehormatan atau tamu VIP, saat upacara adat atau festival budaya. Tarian ini biasanya ditarikan oleh penari pria dengan memegang pedang, sedangkan penari wanita menggunakan tihar (drum kecil).






1 komentar on "Menikmati Seni dan Budaya Tradisional Belu, NTT di Festival Likurai Timor 2018"
  1. Kira-kira tahun depan bakal ada lagi ga ya? Mumpung masih lama buat nabung dulu. Abis kayanya asik banget.

    BalasHapus